Seluruh proses pengembangan proyek di sini berkisar pada pertanyaan tentang bagaimana menghasilkan bangunan yang indah dan efisien dalam realitas yang sangat kompleks dari tatanan kota dan aturan yang berlaku. Kesulitan realitas kota berkaitan dengan keterbatasan pada penggunaan lahan. Pembatasan kuantitatif mengharuskan program tetap berada dalam batasan yang ketat sambil tetap berupaya mencapai tingkat kualitas spasial tertentu.

Tujuan dasarnya adalah membangun sesuatu yang terlihat menarik dari Boulevard Brune. Proyek konservatori merupakan peluang yang bagus untuk menghubungkan penggunaan yang saat ini terletak di bagian dalam blok, terpisah dari ‘kota eksterior’. Ide ini mengarahkan kami untuk mendesain konservatori sebagai bangunan yang terhubung ke jalan raya melalui rute yang dibentuk oleh serangkaian ruang publik yang disusun secara berurutan dan dimulai di jalan raya; rute halaman yang mengarah ke jalan raya perkotaan ini yang, lebih jauh lagi, dalam istilah tipologi, memungkinkan untuk membuat konstruksi sangat terbuka ke arah interior dan sangat tertutup di sepanjang tepi yang berbatasan dengan gedung sekolah dan area lain yang tidak dapat dibuka.

Menara ini ditempatkan tepat di titik pertemuan dengan jalan raya. Dengan demikian, menara ini menjadi elemen yang menandai pintu masuk ke kompleks baru.

Bangunan tersebut juga harus mematuhi keselarasan yang ada dan mematuhi beberapa batasan yang sangat ketat yang melibatkan pandangan, ketinggian, dan bangunan yang berdekatan ke arah interior. Formalisasi ini di sepanjang tepi eksterior mengikuti pola tertentu yang memungkinkan untuk mematuhi batasan yang diberlakukan oleh kode, tanpa mengurangi kualitas di bagian interior.

Singkatnya, tujuannya adalah untuk menghasilkan desain ekonomis dan logis berdasarkan nilai-nilai terkait energi yang masuk akal dan hubungan sarana-tujuan yang efisien.